10 Ribu Koperasi di Jabar Jadi Koperasi 'Hantu'
Sekitar 10 ribu dari 25 ribu koperasi yang ada di Jawa Barat terdeteksi menjadi koperasi 'hantu' alias sudah tidak aktif.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Jawa Barat Mustapha Djamaluddin mengatakan ribuan koperasi itu rencananya ditertibkan oleh pihaknya dalam waktu dekat. "Dari total 25 ribu, yang aktif 15 ribu. Makanya kita ingin adakan penertiban," katanya, Senin, 27 Juli 2015.
Pendataan kembali akan dilakukan secara bertahap karena pihaknya menduga tidak aktifnya koperasi disebabkan kesadaran anggota dan pembentukannya tidak berdasarkan kebutuhan.
Meski tidak aktif pihaknya tidak bisa serta-merta memcoret keberadaan 10 ribu koperasi itu karena yang berhak melakukan hal itu adalah anggota dan dinas terkait.
"Dicoret itu ada ketentuannya, tidak bisa dilakukan oleh Dekopin karena dia berdiri atas undang-undang, yang berhak (mencoret) anggota karena koperasi itu sudah tidak berfungsi lagi," katanya.
Kondisi ini, menurutnya, mendorong rata-rata pertumbuhan koperasi yang ada di Jawa Barat terhitung sangat lambat yakni masih 0,5 persen per tahun. Sementara itu, pendapatan domestik regional bruto (PDRB), dari koperasi di Jawa Barat baru 0,8 persen. "Kita ingin tingkatkan minimal satu persen per tahun, nilainya masih di bawah Rp 1 triliun," katanya.
Dari pembicaraan pihaknya dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sudah dibicarakan sejumlah program yang diharapkan akan menjadi pemahaman Provinsi Jawa Barat menjadi pembina koperasi pertama di Indonesia.