Pada kondisi ekonomi yang sungguh lesu dan lunglai saat ini, kami temukan banyak sekali diantara rekan dan sahabat yang mulai kehilangan orientasi logisnya.

Mereka terlihat kehilangan arah dan cara berpikir yang masuk akal, banyak diantaranya yang kasak kusuk kesana kemari mencari Jalan Pintas untuk bisa segera keluar dari keadaan yang membuat hampir semua kalangan galau.

Adakah hal ini juga mulai menjangkiti Anda?

Berita tentang gelombang PHK yang dilakukan secara berjamaah telah menyedot perhatian banyak masyarakat kecil yang sejatinya tidak tahu apa-apa. Yang mereka rasakan hanyalah mengapa saudara mereka yang sudah bekerja tiba-tiba di PHK?

Di saat yang sama mereka juga bingung, mengapa ada diantara saudara mereka atau bahkan mereka sendiri menjadi sangat susah mencari pekerjaan? Padahal tahun lalu semuanya terasa masih baik-baik saja.

Lalu apakah benar ada Jalan Pintas yang bisa kita ikhtiarkan untuk setidaknya selamat dan bertahan pada kondisi yang mulai meresahkan ini?

Syukurlah! Ternyata benar! Ada Jalan Pintas itu! Dan uniknya ini adalah Jalan Pintas yang pantas alias pas dengan kondisi saat ini, lebih hebat lagi Jalan Pintas ini juga bersifat tuntas.

 

Baik, langsung saja kita telusuri Jalan Pintas yang pantas dan tuntas tersebut, agar kegalauan yang dirasakan banyak orang tidak berakhir dengan tindakan anarkis yang tragis.

Di dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan pada 3 kondisi yang melingkari waktu kita, ketiga kondisi tersebut membentuk semacam Jalan Pintas sebagai bagian dari takdir dan pilihan yang disodorkan kepada umat manusia.

Ketiga Jalan Pintas tersebut adalah:
1. Jalan Pintas Pertama ialah kondisi atau keadaan yang bisa kita kendalikan atau dalam genggaman kita.
Contoh yang berkaitan dengan aktifitas kerja sehari-hari misalnya: saya dan Anda bisa mengendalikan diri kita untuk datang tepat waktu atau telat, kita bisa mengontrol diri kita untuk menjadi rajin atau malas.

Contoh lainnya kita bisa menentukan hari ini lewat jalan yang mana, kita juga bisa benar-benar memilih hari ini makan dengan menu apa, dan kita bisa mengambil sisa saldo uang yang ada ditabungan kita, kita pun bisa saja menolak atau menerima tawaran kerjasama dari seorang sahabat.

Semua sungguh nyata ada dalam kendali dan genggaman kita, dan perlu anda ketahui itu adalah anugerah bagian dari Kasih dan Sayang Tuhan yang Maha Perkasa kepada kita.

2.Jalan Pintas Kedua berada berdekatan dengan Jalan Pintas pertama, adalah situasi yang bisa kita pengaruhi namun tidak bisa kita kendalikan sepenuhnya.
Contoh dalam kehidupan profesional kita tidak mungkin bisa mengendalikan atasan kita untuk mempromosikan kita setiap saat sesuai kehendak anda, yang paling mungkin adalah mempengaruhinya dengan argumen yang persuasif serta didukung data kinerja kita, adapun keputusan akhir tetap ditangan atasan Anda.

Contoh berikutnya, Anda tidak akan bisa mengendalikan restoran cepat saji untuk menyediakan menu masakan Padang yang pedas mengundang selera bagi yang suka, yang bisa kita lakukan adalah mempengaruhi atau meminta pramusaji untuk menambah sambal agar lebih pedas rasanya, dan itu belum tentu akan dipenuhi.

Anda dan saya nyatanya juga sangat tidak mungkin mengendalikan suku bunga acuan Bank, yang bisa kita lakukan adalah memberikan masukan kepada pimpinan Bank untuk menurunkan suku bunga, itupun jika dia menerima masukan kita.

Inti dari Jalan Pintas kedua ini adalah segala sesuatu yang sama sekali diluar kendali Anda. Namun masih ada peluang bagi kita untuk mempengaruhi keadaan atau kondisi tersebut.

3.Jalan Pintas Ketiga adalah kondisi dan situasi yang sama sekali tidak dalam kendali kita, dan tidak bisa kita pengaruhi.
Contoh di kehidupan kerja, kita tidak bisa mengendalikan dan mempengaruhi harga minyak dunia menjadi naik atau turun, kita tidak bisa mengontrol krisis keuangan apakah akan berakhir atau tetap menerpa kita, Anda juga tidak akan mungkin mengendalikan rapat pemegang saham untuk mengangkat anda sebagai CEO.

Kita pasti tidak akan mungkin bisa mengendalikan musim hujan atau kemarau, sangat sulit atau bahkan impossible bagi kita untuk mengendalikan harga sembako yang naik, atau menurunkan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah yang semakin tinggi.

Contoh berikutnya anda juga tidak mungkin sanggup mengendalikan semua klien untuk berperilaku sopan dan santun kepada anda dengan memberikan semua order kepada kita?

Jelas sudah pada Jalan Pintas yang ketiga ini semua jalurnya 100 persen di luar jangkauan dan kendali kita.

Nah sekarang pertanyaanya adalah, Jalan Pintas manakah yang pantas kita pilih untuk menuntaskan segala kegalauan ini?

Berdasarkan pengalaman dan kajian empiris penulis terbukti bahwa orang-orang sukses selalu berfokus kepada Jalan Pintas pertama. Mereka 100 persen bergerak pada situasi yang ada dalam kendali dan genggaman mereka. Mereka sangat kuat mengendalikan dirinya untuk disiplin, rajin, dan konsisten pada apa yang bisa dan seharusnya mereka lakukan.

Ini artinya Jalan Pintas yang pertamalah yang pantas kita pilih dan lakukan saat ini!

Lantas apa buktinya?

Dahulu sangat sulit mempengaruhi penerbit besar untuk menerbitkan naskah buku-buku saya. Singkat kata, sulit bagi saya memilih Jalan Pintas kedua. Apalagi sangat tidak mungkin bagi saya untuk mengendalikan atau memaksa penerbit besar tersebut untuk segera menerbitkan buku-buku saya, alias Jalan Pintas ketiga.

Saya pilih Jalan Pintas pertama, yaitu fokus bagaimana terus memperbaiki kualitas tulisan naskah, disiplin mencari referensi yang paling aplikatif, serta terus belajar dan berlatih menulis dengan berguru kepada para editor yang terbukti mantap.

Dan tak lupa terus mencoba mengirim naskah ke berbagai penerbit, meskipun semua penerbit itu terus saja menolak naskah saya.

Alhasil, beberapa saat menyusuri Jalan Pintas pertama itu, akhirnya saya menemukan Jalan Pintas kedua, dengan kualitas naskah yang lebih baik, didukung referensi yang aplikatif serta rekomendasi dari para editor, dan merenungkan alasan penolakan beberapa penerbit sebelumnya, buku pertama saya terbit secara komersial dan mendapat sambutan yang bagus untuk ukuran penulis pemula.

Artinya, saya berhasil mempengaruhi Penerbit untuk menerbitkan buku pertama saya.

Semakin menyusuri Jalan Pintas kedua, hal itu membimbing saya menemukan Jalan Pintas ketiga, dengan data penjualan buku yang cukup signifikan, tidak ada pilihan bagi penerbit besar, kecuali mau menuruti kemauan saya, yaitu menerbitkan buku kami yang ketiga hingga seterusnya buku yang kesepuluh.

Maka jalan pintas ketiga ini telah sukses menuntaskan apa yang saya cita-citakan.

Dengan berfokus kepada Jalan Pintas pertama, maka Jalan Pintas kedua akan bergerak bisa dalam kendali kita, kemudian Jalan Pintas ketiga bisa berubah menjadi tuntas dalam pengaruh Anda.

Salam Sukses Selalu untuk Anda semua, dengan terus pilih Jalan Pintas pertama yang pantas dan tuntas!


* Jazak Yus Afriansyah
  merupakan
Country Head-RISE Indonesia. Ia juga seorang  Author , Coach, Trainer (ACT) of Professional Skill Series. Ia menulis Buku Seri Keahlian Profesional yang didesain untuk melengkapi dan membekali para professional dan entrepreuner dengan Knowledge dan Skill yang diperlukan untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang bisnis sekaligus menumbuhkan  dan mengembangkan karir profesional
 
Jazak menulis buku antara lain: Basic Leadership Skill: Coaching and Counseling (2012),  One Minute Selling in Ethical (2013),  High Impressive Presentation Skill (2013),
Stress! So What? Stress Management Skill (2014), Kiss the King Kong: Key Account Management Skill (2014),  Hot Deals! High Productive Negotiation Skill (2015),  Toxic Boss: Ten Most Poisoned Leader Sins (2015).