Akhir-akhir ini, kalimat ketidakpastian menjadi kian kencang diperbincangkan, baik di kalangan pebisnis, karyawan, professional, hingga tukang ojek. Dan ketidakpastian tersebut berbanding lurus dengan keresahan berbagai pihak, khususnya rakyat jelata.

Apa gerangan yang terjadi? Ya keresahan itu terutama dipicu oleh ketidakpastian kondisi ekonomi Indonesia pada Kuartal I 2015, dimana ketidakpastian sangat nyata dirasakan oleh semua kalangan.

Sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh Mbah Buyut Albert Einstein bahwa “uncertainty is part of reality” yang maknanya adalah “ketidakpastian adalah bagian dari kenyataan”. Maka apa yang terjadi saat ini adalah suatu keniscayaan yang meskipun belum tentu kita inginkan.

Tetapi inilah dunia tempat kita berteduh, bahwa sejatinya perubahan adalah abadi, dan benar setiap perubahan tentu membawa ketidakpastian, dan nyatanya ketidakpastian itu sendiri adalah sesuatu yang pasti terjadi.

Maka jika demikian adanya, apa yang harus kita lakukan terhadap ketidakpastian ini? Apakah dengan terus mengeluh dan menyalahkan keadaan yang bukan dalam kendali kita semua pasti akan menjadi lebih baik?

Bagian dari kajian kita tentang bagaimana memimpin dan mengelola perubahan, apa yang terjadi di Indonesia, faktanya juga terjadi di belahan dunia lain.

Yang sedang menjadi pergunjingan misalnya adalah bagaimana mungkin bangsa Yunani yang dahulu kala memimpin peradaban dunia bisa bangkrut dengan hutang yang menumpuk?

Kondisi dunia yang semakin rapuh dan mudah menjadi tidak pasti ini telah diteliti lebih dalam oleh Kolonel Stephen J Gerras,Phd. Seorang Profesor  di bidang Behavioral Science.

 

Dari telaah tersebut, kondisi dunia saat ini disebut sebagai VUCA, singkatan dari Volatile yang bermakna sementara dan berubah-ubah, Uncertainty yang berarti tidak pasti, Complex yang diterjemahkan sebagai rumit, dan Ambiguous yang ditafsirkan dengan ambigu alias multi tafsir.

Sehingga kondisi VUCA adalah kondisi yang dianggap “normal” saat ini, dengan kata lain jangan heran, jangan takut dan jangan lengah bahwa ketidakpastian sekarang adalah sesuatu yang normal.

Lantas bagaimana cara merespon ketidakpastian yang sekarang harus dianggap normal itu?

Berikut adalah Jurus Sakti untuk menghadapi sesuatu yang tak pasti, jurus tersebut bernama VUCA, jadi kondisi VUCA kita atasi dengan Jurus VUCA juga, bedanya adalah VUCA sebagai Jurus untuk menghadapi ketidakpastian merupakan singkatan dari beberapa cara yaitu:

V berarti Vision berarti visi atau pandangan jauh kedepan untuk mengatasi kondisi Volatile atau perubahan yang sementara dan cepat.

Jurus yang pertama terbukti sangat ampuh, penelitian yang dilakukan oleh Jack Canfield membuktikan 75 persen orang yang sukses adalah mereka yang memiliki visi yang jelas dan lugas. Intinya ketika kita memiliki Visi yang jelas, jangan pernah kompromi dengan Visi itu jika terjadi perubahan yang mendadak, tapi silahkan anda berkompromi dengan cara mencapai Visi itu.

Maka dengan demikian Visi yang lugas akan berfungsi sebagai pemandu jalan mencapai harapan sekaligus rel yang kuat ketika terjadi kondisi Volatile.

U bermakna Understanding atau pemahaman untuk mengatasi situasi Uncertainty atau ketidakapastian.

Jurus yang kedua ini sungguh sangat dianjurkan ketika ketidakpastian datang silih berganti, dengan pemahaman yang menyeluruh dan paripurna terhadap situasi itu, maka apapun ketidakpastian yang terjadi bisa diantisipasi.

Dengan pemahaman yang kuat, akan membuat kita semakin percaya bahwa pada setiap perubahan tersembunyi peluang untuk kemajuan, temukan peluang dengan pemahaman yang baik serta pengetahuan yang selalu diperbarui.

C untuk Clarity atau ketajaman atau kejelasan, jurus yang ketiga ini sangat pas digunakan untuk mengatasi kondisi Complex atau rumit.

Ya memang hanya dengan ketajaman maka segala kompleksitas yang ada dalam situasi yang tidak pasti bisa diurai satu per satu. Ketajaman ini hanya akan kita dapatkan ketika 2 jurus di atas anda praktikkan secara simultan.

A berarti Agility atau kelincahan, ketangkasan dan kegesitan. Jurus yang keempat ini memang sangat cocok untuk mengatasi keadaan Ambiguous.

Ketika kondisi berubah menjadi ambigu dan sulit untuk ditafsirkan apa makna dibalik ketidakpastian tersebut, kelincahan bergerak adalah cara paling jitu untuk merespon apapun makna dari kondisi yang ambigu tersebut.

Jurus keempat ini bermakna bahwa setelah ketiga jurus di atas anda lakukan maka kini saatnya berfokus kepada tindakan alias action, ya karena hanya tindakan yang akan menimbulkan dampak.

Maka mulai saat ini, kita tidak perlu resah dan gelisah serta galau dengan berbagai macam ketidakpastian, gunakan Jurus Sakti VUCA untuk menghadapi itu semua, dan saksikan keajaiban yang akan terjadi bahwa kita bahkan mampu secara pasti melangkah ditengah ketidakpastian.

Inilah buah manis dari Change Management Skill yang harus anda miliki mulai dari sekarang!

Selamat Memimpin Perubahan!

Sumber: Oleh Jazak - Kompas.Com